Bekam dalam Perspektif Islam: Terapi Sunnah yang Terbukti Manfaatnya

Dalam dunia kesehatan alternatif, istilah “bekam” atau hijamah makin sering terdengar. Terapi ini tidak hanya dikenal dalam praktik pengobatan Timur, tetapi juga memiliki akar yang kuat dalam ajaran Islam. Bahkan, bekam disebut sebagai salah satu metode pengobatan yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ, menjadikannya bagian dari thibbun nabawi (pengobatan ala Nabi).

 

Namun, bekam bukan sekadar pengobatan tradisional. Ia adalah sunnah yang sarat dengan hikmah, menyentuh dimensi spiritual sekaligus fisik seorang Muslim. Artikel ini akan mengulas bekam dari sudut pandang Islam, manfaatnya secara medis, serta bagaimana terapi ini bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang diridhai Allah ﷻ.

 

Apa Itu Bekam?

Bekam (Arab: الحجامة al-hijamah) adalah proses mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Prosedurnya dilakukan dengan cara menyedot permukaan kulit menggunakan gelas khusus, kemudian dilakukan sayatan kecil agar darah keluar.

 

Ada dua jenis bekam:

1. Bekam kering: hanya mengisap permukaan kulit tanpa mengeluarkan darah.

2. Bekam basah: dilakukan dengan sayatan ringan untuk mengeluarkan darah.

 

Bekam dalam Hadis Rasulullah ﷺ

Bekam bukan sekadar warisan budaya, melainkan bagian dari sunnah. Dalam beberapa hadis shahih, Rasulullah ﷺ secara langsung menyebut bekam sebagai metode penyembuhan:

Sesungguhnya cara pengobatan paling baik yang kalian miliki adalah hijamah (bekam)” (HR. Bukhari no. 5357, Muslim no. 2205)

 

Aku tidak melewati para malaikat pada malam aku di-isra’-kan, melainkan mereka semua berkata: ‘Wahai Muhammad, perintahkanlah umatmu untuk berbekam” (HR. Tirmidzi, hasan sahih)

Hadis-hadis ini menunjukkan bahwa bekam memiliki dimensi spiritual dan medis yang diakui langsung oleh Rasulullah ﷺ, dan bahkan disarankan oleh para malaikat.

 

Manfaat Bekam dalam Pandangan Medis

Meski merupakan sunnah, bekam juga diakui oleh berbagai studi medis modern karena manfaatnya bagi kesehatan. Beberapa manfaat yang telah diteliti antara lain:

1. Meningkatkan sirkulasi darah

Dengan mengeluarkan darah statis dan toksin dari tubuh, bekam membantu aliran darah menjadi lebih lancar.

2. Mengurangi nyeri dan ketegangan otot

Cocok untuk penderita pegal, migrain, nyeri punggung, dan leher.

3. Detoksifikasi tubuh

Bekam membantu mengeluarkan zat sisa metabolisme yang tidak dibutuhkan tubuh.

4. Meningkatkan sistem imun

Dengan perbaikan aliran darah dan pengurangan toksin, tubuh menjadi lebih kuat melawan penyakit.

5. Mengurangi stres dan kecemasan

Bekam bisa merangsang sistem saraf parasimpatik, membuat tubuh lebih relaks dan tenang.

 

Bekam sebagai Ibadah dan Sunnah Nabi

Lebih dari sekadar penyembuhan, bekam adalah bentuk ketaatan kepada sunnah Rasulullah ﷺ. Dengan niat yang benar, terapi bekam bisa bernilai ibadah. Rasulullah sendiri melakukan bekam secara rutin, bahkan di waktu-waktu tertentu seperti:

  • Tanggal 17, 19, dan 21 bulan Hijriyah
  • Hari-hari tidak terlalu panas atau terlalu dingin

Selain itu, dalam Islam, menjaga kesehatan adalah bagian dari amanah. Tubuh adalah titipan Allah, dan merawatnya termasuk bentuk rasa syukur dan tanggung jawab seorang hamba.

 

Tips dan Etika Sebelum Melakukan Bekam

Dalam Islam, setiap amalan disertai adab. Termasuk saat ingin menjalani bekam, sebaiknya diperhatikan:

  1. Niat karena Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ
  2. Memilih hari yang disunnahkan (17, 19, atau 21 Hijriyah)
  3. Dilakukan oleh terapis yang amanah dan memahami prosedur bekam
  4. Hindari bekam saat perut kenyang atau saat kondisi tubuh terlalu lemah

Bekam bukan hanya warisan pengobatan kuno atau terapi alternatif. Ia adalah sunnah yang membawa berkah, menyehatkan tubuh, menenangkan jiwa, dan menghubungkan kita pada ajaran Rasulullah ﷺ. Di tengah dunia modern yang penuh tantangan kesehatan, kembali kepada metode alami dan spiritual seperti bekam bisa menjadi solusi yang holistik—menyehatkan sekaligus menenangkan.

Mari hidup sehat dengan sunnah, karena di dalamnya ada cahaya petunjuk dan rahmat Allah ﷻ.