Mengapa Disunnahkan Minum Sambil Duduk? Ini Penjelasannya

Dalam dinamika hidup yang serba cepat seperti hari ini, manusia cenderung terburu-buru dalam banyak hal, termasuk dalam hal yang paling sederhana sekalipun—seperti minum. Kita minum sambil berdiri, berjalan, atau bahkan sambil berkendara, tanpa sempat merenungkan bahwa dalam Islam, setiap gerakan tubuh memiliki adab, setiap tindakan punya tuntunan. Termasuk dalam urusan minum, Rasulullah ﷺ telah memberikan contoh yang patut kita ikuti: minumlah sambil duduk.

 

Sekilas, anjuran ini mungkin terdengar remeh di telinga sebagian orang. Apa pentingnya posisi tubuh ketika minum? Bukankah air tetap masuk ke dalam tubuh, baik sambil duduk maupun berdiri? Namun, bagi seorang Muslim yang mencintai sunnah, tak ada satu pun ajaran Nabi ﷺ yang dianggap kecil atau tak berarti. Justru dalam perkara yang tampak sederhana inilah, kita diajarkan untuk hidup dengan penuh kesadaran, disiplin adab, dan cinta pada tuntunan Rasulullah.

 

Islam bukan sekadar agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga membimbing kita dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari—dari hal besar seperti shalat dan puasa, hingga hal kecil seperti cara masuk rumah, bersin, dan ya, bahkan bagaimana kita minum air. Ini menunjukkan betapa Islam adalah agama yang menjaga kesempurnaan manusia secara lahir dan batin.

 

Lalu, mengapa sebenarnya duduk saat minum itu dianjurkan? Apa hikmah dan nilai yang terkandung di dalamnya? Mari kita telusuri jawabannya dalam sinar petunjuk wahyu dan jejak mulia dari Rasulullah ﷺ.

 

Tuntunan Nabi Muhammad ﷺ dalam Minum

Rasulullah ﷺ dikenal sebagai sosok yang paling mulia dalam akhlak dan adab. Setiap tindak-tanduk beliau menjadi teladan bagi umatnya, termasuk dalam hal makan dan minum. Dalam banyak riwayat, disebutkan bahwa Nabi ﷺ lebih sering minum dalam keadaan duduk.

Salah satu hadits yang sering dijadikan dalil tentang hal ini adalah:

“Sesungguhnya Rasulullah ﷺ melarang seseorang minum sambil berdiri.” (HR. Muslim no. 2024)

Dalam riwayat lain dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

“Rasulullah ﷺ melarang minum sambil berdiri.” (HR. Muslim)

Namun, juga terdapat riwayat bahwa beliau pernah minum sambil berdiri, seperti ketika minum air zamzam.

 

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

“Aku pernah memberikan air zamzam kepada Nabi ﷺ, lalu beliau meminumnya sambil berdiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa hukum minum sambil duduk adalah sunnah (anjuran), bukan wajib. Rasulullah ﷺ lebih sering duduk ketika minum, tetapi dalam kondisi tertentu, beliau juga pernah melakukannya sambil berdiri. Maka, perintah larangan di sini lebih bersifat anjuran adab, bukan larangan mutlak.

 

Hikmah dan Manfaat Minum Sambil Duduk

Adab minum sambil duduk bukan sekadar formalitas. Di baliknya terdapat berbagai hikmah dan manfaat yang menunjukkan betapa Islam mengatur kehidupan manusia dengan penuh kebaikan.

 

1. Menunjukkan Tawadhu’ (Rendah Hati)

Minum sambil duduk adalah bentuk kerendahan hati. Dalam budaya banyak bangsa, berdiri seringkali dikaitkan dengan kekuasaan, kekuatan, atau terburu-buru. Duduk adalah posisi tenang, tidak sombong, dan menunjukkan sikap tenang dan terkendali—karakter seorang Muslim yang beradab.

 

2. Lebih Sehat Secara Medis

Beberapa pakar kesehatan mengungkapkan bahwa minum sambil duduk memberikan waktu bagi tubuh untuk menyerap cairan secara lebih optimal. Saat duduk, tubuh dalam posisi stabil sehingga sistem pencernaan dan ginjal bekerja lebih baik. Minum sambil berdiri bisa membuat air turun terlalu cepat ke perut, menyebabkan gangguan pada saluran kemih, atau bahkan nyeri pada persendian dalam jangka panjang.

 

3. Meningkatkan Kesadaran dan Rasa Syukur

Ketika kita duduk untuk minum, kita cenderung lebih tenang dan sadar. Kita bisa mengingat nikmat Allah yang Maha Pemberi rezeki. Dibandingkan minum sambil lalu karena terburu-buru, duduk sejenak sebelum meneguk air memberi ruang untuk mengucap “Bismillah” dan berdoa setelah minum. Ini memperkuat rasa syukur dalam hati.

 

4. Mencontoh Langsung Akhlak Rasulullah ﷺ

Setiap kali kita menghidupkan sunnah—meskipun hanya dengan cara duduk saat minum—kita sedang mengikuti jejak Nabi. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa yang menghidupkan sunnahku di tengah umatku, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR. Ibnu Majah)

 

Bagaimana Jika Terpaksa Minum Sambil Berdiri?

Islam adalah agama yang mudah dan penuh rahmat. Jika seseorang terpaksa atau memiliki alasan tertentu—seperti berada di tempat umum yang kotor, atau sedang berdiri dalam keramaian—maka tidak mengapa minum sambil berdiri, karena Rasulullah ﷺ sendiri pernah melakukannya dalam kondisi tertentu. Namun, jika memungkinkan, duduklah. Itu lebih utama dan lebih dekat kepada sunnah.

 

Adab Kecil, Nilai Besar

Minum sambil duduk mungkin tampak sederhana, tetapi dalam Islam, tidak ada yang sepele jika dilakukan karena Allah. Setiap adab, setiap sunnah, bila diniatkan untuk meneladani Rasulullah ﷺ, akan menjadi ibadah yang berpahala. Ia akan menjadi bentuk cinta kita kepada Nabi, dan bukti bahwa kita ingin mengikuti jalan hidup yang beliau contohkan.

 

Maka, mari kita mulai membiasakan diri. Saat hendak minum, ucapkan Bismillah, duduklah dengan tenang, minum dengan tiga tegukan, dan akhiri dengan Alhamdulillah. Sungguh, dalam seteguk air yang sederhana, terkandung cinta kepada sunnah, adab, dan rasa syukur yang mendalam.