Dalam kehidupan seorang muslim, ada satu amalan yang sering kali terlihat sederhana, namun sesungguhnya menjadi kunci besar dalam terbukanya pintu keberkahan: berbakti kepada orang tua. Banyak orang yang mengejar kesuksesan dengan strategi duniawi—belajar keras, bekerja tanpa lelah, membangun jaringan, bahkan mencari berbagai cara untuk mendongkrak karier. Namun, tidak jarang pintu itu tetap terasa sempit. Ada yang berusaha sekuat tenaga, tetapi keberhasilan terasa jauh. Di saat seperti itu, barangkali kita lupa, ada satu pintu emas yang begitu dekat: doa dan ridho kedua orang tua.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Ridho Allah tergantung kepada ridho orang tua dan murka Allah tergantung kepada murka orang tua.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa keberkahan hidup seorang anak amat bergantung pada bagaimana ia memperlakukan kedua orang tuanya. Bukan hanya soal hormat dalam kata-kata, tapi lebih jauh: niat, pelayanan, dan bakti nyata kepada mereka.
Berbakti: Kunci Kemudahan di Dunia
Sungguh ajaib, ketika seorang anak meniatkan pekerjaannya semata-mata untuk membahagiakan orang tua, Allah langsung menjawab niat itu di dunia. Ia tidak perlu menunggu balasan pahala di akhirat, karena Allah mendesain segala kemudahan yang mengiringi langkahnya di dunia. Jalan yang sulit terasa dipermudah, urusan yang pelik mendapat jalan keluar, dan keberkahan datang dari arah yang tak disangka.
Pernah suatu ketika, ada seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah ﷺ. Ia bertanya tentang amalan apa yang paling dicintai Allah. Rasulullah menjawab, “Salat pada waktunya.” Ketika ditanya lagi, beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dari sini kita melihat, bahwa ibadah yang paling utama setelah salat tepat waktu adalah birrul walidain—berbakti kepada orang tua.
Doa Orang Tua: Senjata Paling Dahsyat
Dalam kesibukan hidup, kita sering mencari solusi ke mana-mana, padahal doa orang tua adalah jalan pintas yang sering kita lupakan. Doa mereka adalah doa yang mustajab. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang tua, doa orang yang berpuasa, dan doa orang yang teraniaya.” (HR. Tirmidzi)
Maka jika kita merasa hidup penuh kesulitan, datanglah kepada orang tua. Mohon doa mereka dengan rendah hati. Cium tangan mereka, perlakukan mereka dengan penuh cinta. Kadang, bukan kecerdasan kita yang membuka pintu rezeki, melainkan doa tulus dari ayah dan ibu yang Allah kabulkan.
Ridho Orang Tua, Ridho Allah
Ridho Allah sering kali dilekatkan pada ridho orang tua. Artinya, siapa yang membuat orang tuanya ridho, maka Allah pun akan meridhoinya. Sebaliknya, siapa yang mengundang murka orang tua, betapa sulit jalan hidup yang akan ia tempuh. Bukan hanya di akhirat ia akan dituntut, bahkan di dunia pun kesempitan hidup bisa ia rasakan.
Kisah nyata banyak terjadi di sekitar kita. Ada anak yang sederhana hidupnya, namun karena baktinya pada orang tua, ia dimudahkan Allah dalam segala hal. Ada pula orang yang cerdas, kaya, bahkan berpengaruh, tetapi hidupnya terasa hampa dan penuh masalah karena ia lalai dalam berbakti kepada orang tua.
Saatnya Pulang ke Pintu Berkah
Saudaraku, jangan tunggu esok untuk membahagiakan orang tua. Jangan menunda waktu untuk meminta doa mereka. Sebab kita tidak pernah tahu, sampai kapan pintu doa itu terbuka untuk kita.
Jika hari ini kita tengah menghadapi kesulitan, jangan hanya sibuk mencari strategi. Pulanglah, temui orang tua, baktikan diri kepada mereka, dan mintalah doa tulus dari hati mereka. InsyaAllah, doa itu akan menjadi cahaya penerang jalan kita di dunia, dan simpanan pahala yang agung di akhirat.
Allah tidak pernah menyia-nyiakan anak yang tulus mengabdi kepada ayah dan ibunya. Sebab sesungguhnya, berbakti kepada orang tua bukan sekadar kewajiban, tapi jalan lapang menuju ridho Allah dan keberkahan hidup di dunia serta akhirat.