Genosida yang terjadi atas palestina berlangsung hampir 2 tahun lamanya. Ratusan ribu korban berjatuhan, mulai dari bayi hingga lansia. Blokade Israel membuat bantuan tak dapat masuk ke gaza. Masyarakat dibiarkan mati kelaparan sebagai bagian dari genosida sistematis oleh israel.
Pemimpin dunia yang terlihat tak mampu menangkap penjahat genosida ini membuat masyarakat geram dan memicu protes dari berbagai belahan dunia. dari barat eropa hingga timur asia. Beragam upaya pengiriman bantuan dilakukan untuk bisa menembus blokade gaza, termasuk gerakan Global Sumud FLotilla.
Gerakan yang berupaya menembus blokade dari jalur laut ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya para aktivis dari gabungan berbagai benua berasal dari Italia, Freedom Flotilla Coalition, berulang kali mengirim kapal-kapal sederhana yang berisi bantuan logistik untuk disampaikan pada masyarakat gaza digagalkan oleh israel sebelum sampai ke gaza. Tak hanya kapal yang dihancurkan, tapi juga para aktivis terlibat yang diculik, disiksa, hingga dipersekusi oleh Israel, meski mereka tidak melanggar hukum sekalipun.
Gerakan laut tak dapat ditembus, daratpun tak luput dari upaya. Berasal dari tunisia, Maret lalu masyarakat Tunisia dan para aktivis dari berbagai dunia berusaha menembus blokade melalui darat dengan konvoi dari maghribi hingga perbatasan rafah untuk melakukan protes agar gerbang yang memisahkan mesir dengan Gaza dapat dibuka dan bantuan bisa masuk. Namun, lagi-lagi upaya ini belum berhasil membuka blokade tersebut dan berakhir pada pendeportasian aktivis yang mengikuti konvoi ini.
Meski berbagai upaya telah dilakukan dan belum membuahkan hasil secara langsung, upaya ini justru menghasilkan gelombang dukungan yang semakin besar dari berbagai dunia. Mata hati masyarakat di berbagai belahan dunia semakin terbuka atas genosida yang terjadi di Gaza.
Semangat dengan dasar kemanusiaan yang semakin menyala membuat masyarakat dunia yang peduli tergerak untuk melakukan upaya pendobrakan blokade kemanusiaan ini. Hal yang kini menjadi sejarah maritim terbesar di dunia, atas nama kemanusiaan. Global Sumud Flotilla. 44 negara bergabung menjadi satu kekuatan maritim tanpa kekerasan yang mengupayakan bantuan kemanusiaan untuk sampai pada masyarakat Gaza yang masih terisolasi dari dunia.
Dalam semangat kemanusiaan, 44 negara termasuk didalamnya Indonesia turut serta dalam misi mulia ini. Melalui Indonesia Peace Convoy, yang mewakili Indonesia dan tergabung dalam Sumud Nusantara sebagai perwakilan Asia Tenggara, Langkah Amanah menyampaikan titipan Sahabat Amanah untuk Palestina. Bersama lembaga-lembaga zakat dan kemanusiaan lainnya, bersatu untuk membeli kapal juga logistik yang akan digunakan untuk pelayaran menuju Gaza, Palestina.