Sapaan dari Pidie Jaya: Pesan Anak-Anak untuk Sahabat Amanah

Sapaan Hangat dari Pidie Jaya: Kisah Ketabahan di Tengah Lumpur dan Gelap Malam

 

Halo kakak, Ibu, Bapak, dan Sahabat Amanah yang baik hati…

 

Salam hangat kami kirimkan dari sudut kecil di Pidie Jaya, Aceh. Meski banjir besar beberapa hari lalu telah perlahan surut, jejaknya masih tertinggal jelas di rumah dan lingkungan kami. Lantai yang dulunya bersih dan nyaman kini tertutup lumpur tebal, membuat langkah kecil kami terasa berat. Tapi bukan hanya rumah yang rusak—malam kami pun masih gelap. Listrik belum kembali menyala, sehingga setiap malam terasa lebih panjang dan sunyi.

 

Ketika matahari terbenam, kami berkumpul sambil menyalakan lampu minyak atau lilin. Kata Umi, keadaan ini mengingatkannya pada masa kecil—masa ketika listrik masih jarang ditemukan, dan mereka memaknai cahaya kecil sebagai kebahagiaan besar. Kini kami merasakan hal yang sama.

 

Untuk makan sehari-hari, Umi dan para tetangga kembali memasak dengan kayu bakar. Asapnya kadang membuat mata perih, tapi hangatnya membuat kami tetap kuat. Kami belajar bahwa kesederhanaan bukan kelemahan, tapi cara Allah mengajarkan sabar dan rasa syukur.

 

Meski bertahap, kami percaya… kebaikan kalian—para Sahabat Amanah di Sumatera dan di mana pun berada—pasti sampai kepada kami. Kami percaya doa-doa kalian datang lebih cepat daripada bantuan fisik. Kami yakin kasih sayang Allah sedang bekerja melalui tangan-tangan baik kalian semua.

 

Terima kasih yaa, sudah mau peduli dengan kondisi kami di sini. Setiap perhatian, setiap pesan, setiap doa, dan setiap bantuan yang kalian kirimkan, menguatkan hati kami untuk terus melangkah. Semoga Allah senantiasa melapangkan rezeki kalian, menjaga keluarga kalian, serta memberkahi hidup kalian dengan kebaikan yang tidak putus-putus.

 

Dari kami, anak-anak Pidie Jaya,

Terima kasih sudah mengingat kami di tengah ujian ini. Semoga suatu hari nanti, kami juga bisa menjadi tangan kebaikan untuk orang lain, sebagaimana kalian untuk kami hari ini.