Bekasi – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota Bekasi, terselip secercah kehangatan yang lahir dari kepedulian. Kamis, 18 April 2025, menjelang waktu berbuka puasa, Masjid Al Muhajirin menjadi saksi dari kegiatan sosial yang menyentuh hati bertajuk “Berbagi Makan, Menebar Kebahagiaan.” Sebuah kegiatan sederhana namun sarat makna, yang menyatukan manusia dari berbagai lapisan dalam satu momen penuh keberkahan.
Berbagi yang Menghidupkan Harapan
Kegiatan ini bukan sekadar pembagian makanan gratis. Ia adalah bentuk nyata dari kasih sayang dan perhatian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang mungkin kerap luput dari perhatian: para pekerja lepas yang lelah menantang panas dan debu jalanan, para lansia yang menanti kunjungan, hingga anak-anak kecil yang bermain dengan riang tanpa menyadari beratnya dunia orang dewasa.
Dengan mengusung semangat solidaritas, panitia sosial Masjid Al Muhajirin bersama para relawan dan donatur bahu-membahu mempersiapkan ratusan porsi makanan. Setiap bungkusnya bukan hanya berisi nasi dan lauk, tetapi juga dibungkus doa dan kasih sayang.
Halaman Masjid Jadi Ruang Hangat Kebersamaan
Sore itu, halaman Masjid Al Muhajirin berubah menjadi ruang terbuka yang memancarkan nuansa kekeluargaan. Tikar-tikar digelar, meja panjang diatur rapi, dan aroma makanan hangat mulai memenuhi udara. Anak-anak berlarian sambil sesekali mencuri pandang ke arah kotak-kotak makanan yang tersusun rapi. Di sudut lain, para lansia duduk bersisian, tersenyum saling menyapa sambil menunggu waktu berbuka tiba.
Tidak ada sekat, tidak ada perbedaan. Semua orang—apapun latar belakangnya—duduk bersama, menikmati hidangan yang sama, dengan hati yang sama-sama bersyukur.
Dari Donasi Jadi Berkah
Proses kegiatan ini dimulai jauh hari sebelum pelaksanaannya. Melalui penggalangan dana dari masyarakat dan komunitas sekitar, panitia berhasil mengumpulkan cukup dana untuk menyiapkan ratusan porsi makanan. Para ibu-ibu di dapur umum masjid turut andil memasak dengan sepenuh hati. Anak-anak muda menjadi garda depan dalam pengemasan dan distribusi.
Saat adzan maghrib berkumandang, suasana menjadi haru. Doa bersama dipanjatkan, dan setiap suapan menjadi rasa syukur yang terwujud. Tidak sedikit yang menyeka air mata haru, karena bagi sebagian, ini mungkin satu-satunya waktu mereka makan bersama dalam suasana yang begitu hangat.
Lebih dari Sekadar Makan Bersama
Kegiatan “Berbagi Makan, Menebar Kebahagiaan” mengajarkan bahwa berbagi tidak selalu harus besar. Seringkali, kebahagiaan terbesar datang dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan tulus. Sebungkus makanan, senyum yang dibagikan, atau bahkan sekadar duduk bersama bisa menjadi pelipur lara yang luar biasa.
Masjid Al Muhajirin membuktikan bahwa tempat ibadah bukan hanya ruang untuk sujud dan doa, tapi juga menjadi pusat peradaban sosial yang menyatukan hati umat.
Doa dan Harapan untuk Masa Depan
Panitia berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Dengan dukungan masyarakat, mereka berencana menjadikannya sebagai kegiatan rutin, terutama di bulan-bulan penuh keberkahan seperti Ramadhan. Harapannya, semangat berbagi ini bisa menjadi budaya yang menular ke berbagai penjuru kota.
Dalam senyum anak-anak, dalam binar mata para lansia, dan dalam keikhlasan para donatur, kita belajar bahwa kebahagiaan sejati bukan soal seberapa banyak yang kita punya, tetapi seberapa besar yang kita mau bagi.