Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi kebersihan, kerapihan, dan keharuman. Tidak hanya sebatas kebersihan hati dan jiwa, namun juga kebersihan lahiriah; tubuh, pakaian, tempat tinggal, bahkan lingkungan sekitar. Dalam ajaran Islam, kebersihan bukanlah perkara sepele, tetapi bagian dari keimanan. Rasulullah ﷺ telah mencontohkan hal ini dalam setiap aspek kehidupannya, menjadikan kebersihan dan wewangian sebagai bagian dari sunnah yang semestinya kita teladani.
Kebersihan Adalah Bagian dari Iman
Rasulullah ﷺ bersabda, “Kebersihan itu bagian dari iman.” (HR. Muslim). Hadis ini bukan sekadar ungkapan yang ringan di lisan, melainkan prinsip hidup yang diterapkan oleh Nabi dalam kesehariannya. Dalam Islam, menjaga kebersihan bukan hanya demi kesehatan jasmani, melainkan juga sebagai bentuk ketaatan dan kecintaan kita kepada Allah. Seorang mukmin yang menjaga kebersihan berarti ia menjaga hubungannya dengan Allah, menjaga dirinya dari penyakit, dan menjaga pandangan sesama manusia agar tidak terganggu oleh ketidaknyamanan.
Rasulullah ﷺ dikenal sebagai sosok yang sangat bersih. Beliau selalu menjaga kebersihan pakaian, tempat tidur, rumah, bahkan masjid. Beliau mengajarkan umatnya untuk mandi secara rutin, membersihkan mulut dengan siwak, memotong kuku, mencukur rambut yang berlebihan, serta menjaga pakaian agar tidak bau. Semua itu bukan tanpa hikmah, sebab orang yang menjaga kebersihan akan lebih nyaman dalam beribadah, lebih tenang dalam bergaul, dan lebih sehat dalam kehidupan.
Wewangian Adalah Ciri Akhlak Mulia
Selain kebersihan, Rasulullah ﷺ sangat mencintai wewangian. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ tidak pernah menolak hadiah berupa minyak wangi. Bahkan beliau biasa memakai minyak wangi saat akan berkumpul dengan orang lain, terutama ketika hendak pergi ke masjid atau menghadiri majelis. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Dari dunia kalian, yang aku cintai adalah wanita, wewangian, dan penyejuk mataku adalah shalat.” (HR. An-Nasa’i).
Wewangian bukan sekadar menampilkan diri dengan harum, tetapi merupakan bagian dari akhlak mulia. Orang yang wangi akan menyenangkan orang lain di sekitarnya, menambah kenyamanan dalam berinteraksi, dan menciptakan suasana yang positif. Islam memandang hal ini sebagai bentuk adab dan perhatian seorang hamba kepada sesama. Bahkan sebagian ulama menyatakan, memakai wangi-wangian, khususnya bagi laki-laki ketika hendak ke masjid, termasuk sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan).
Menghidupkan Sunnah, Merawat Diri
Di era modern ini, kebersihan dan wewangian sering kali diidentikkan dengan penampilan luar semata. Namun bagi seorang muslim, ini lebih dari sekadar estetika. Menjaga kebersihan dan wewangian adalah bentuk kepatuhan terhadap sunnah Rasulullah ﷺ. Ini adalah amal yang sederhana, namun besar nilainya di sisi Allah.
Kita bisa memulai dari hal-hal kecil: mandi secara teratur, menjaga kebersihan pakaian, menyikat gigi, memakai deodoran, menjaga wangi mulut, hingga memakai parfum yang lembut aromanya. Bagi perempuan, menjaga kebersihan dan keharuman dalam lingkungan rumah tangga adalah bagian dari ibadah. Bagi laki-laki, memakai wewangian yang sopan ketika keluar rumah adalah bagian dari adab islami.
Selain itu, lingkungan juga perlu dijaga. Rumah yang bersih, tempat ibadah yang harum, sekolah yang tertata, kantor yang rapi — semua itu mencerminkan ajaran Islam. Jangan sampai kita menjadi muslim yang rajin beribadah, tapi abai pada kebersihan diri dan lingkungan.
Cerminan Keimanan Sejati
Bersih itu iman, wangi itu akhlak. Itulah cerminan pribadi Rasulullah ﷺ yang patut kita teladani. Dalam kesibukan modern, jangan sampai kita melupakan perkara sederhana ini. Menjaga kebersihan dan keharuman bukan sekadar demi pandangan manusia, melainkan sebagai bukti cinta kita kepada sunnah Nabi dan bentuk rasa syukur atas nikmat tubuh yang Allah titipkan.
Dengan menjaga diri agar selalu bersih dan harum, kita bukan hanya membuat diri kita nyaman, tapi juga menghadirkan ketenangan bagi orang lain. Semoga Allah menjadikan kita hamba-Nya yang senantiasa menjaga kebersihan lahir dan batin, meneladani akhlak Rasul-Nya hingga akhir hayat. Aamiin.