Dibimbing, Diuji, Dicintai: Tanda Perhatian Allah Kepada Seorang Hamba

Dalam perjalanan hidup seorang hamba, tak jarang kita terjebak dalam prasangka yang keliru: kita mengira bahwa perhatian Allah hanya hadir ketika hidup terasa mudah, ketika doa segera dikabulkan, dan ketika jalan terbuka lebar tanpa rintangan. Padahal, hakikat perhatian Allah kepada hamba-Nya tidak melulu berbentuk kemudahan. Justru, seringkali tanda-tanda cinta dan perhatian-Nya terselip dalam hal-hal yang paling tidak kita sangka: ujian, kesulitan, hingga air mata.

 

1. Dibimbing Lewat Jalan yang Tak Selalu Mudah

Salah satu tanda perhatian Allah kepada seorang hamba adalah dibimbingnya ia menuju jalan kebaikan, meski jalan itu terkadang terasa berat. Allah lebih mengetahui apa yang benar-benar kita butuhkan daripada apa yang kita inginkan. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Allah yang Maha Mengetahui sering kali menarik kita dari hal-hal yang tampak menyenangkan di mata dunia, karena Dia ingin menyelamatkan kita dari bahaya yang tidak kita ketahui. Begitu pula, Allah menuntun langkah kita menuju majelis ilmu, pergaulan yang baik, lingkungan yang lebih sehat bagi iman, meski kadang langkah awalnya begitu berat.

 

Ketika hati kita digerakkan untuk meninggalkan maksiat, ketika kita merasa gelisah karena menjauh dari ibadah, itu adalah bentuk perhatian Allah yang lembut: Dia sedang menjaga kita agar tetap dalam hidayah-Nya.

 

2. Diuji Karena Allah Tak Ingin Kita Jauh Dari-Nya

Tanda lain perhatian Allah kepada hamba-Nya adalah ujian. Ujian bukan tanda benci, bukan pula bukti bahwa Allah meninggalkan. Justru, dalam banyak riwayat, ujian adalah cara Allah menyucikan, menguatkan, dan meninggikan derajat seorang hamba.

 

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya besarnya balasan tergantung besarnya ujian. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Barangsiapa ridha, maka baginya keridhaan Allah, dan barangsiapa murka, maka baginya kemurkaan Allah.” (HR. Tirmidzi, no. 2396)

Ketika kita diuji dengan kehilangan, sakit, kegagalan, bahkan musibah, jangan tergesa menyimpulkan bahwa Allah sedang menjauh. Justru di sanalah perhatian-Nya begitu nyata: Dia ingin kita kembali mengadu, kembali bersimpuh, kembali sadar betapa lemahnya diri tanpa pertolongan-Nya.

 

Ujian juga sering kali melembutkan hati yang mulai keras, membasuh jiwa yang mulai lupa arah, serta menumbuhkan keteguhan yang sebelumnya tak kita sadari ada.

 

3. Dicintai Dalam Diam, Dijaga Dalam Rahasia-Nya

Tanda perhatian Allah kepada hamba-Nya bukan selalu sesuatu yang tampak oleh mata. Kadang Allah merahmati kita lewat hal-hal yang kita sendiri tidak sadar:

  • Diselamatkan dari rencana buruk orang lain,
  • Dijauhkan dari lingkungan yang menyesatkan,
  • Diberi rasa cukup meski harta tak berlimpah,
  • Dilindungi dari dosa yang tak kita sadari besarnya.

 

Allah menjaga kita bahkan ketika kita lalai menjaga diri. Allah mencintai kita bahkan saat kita tak sadar sedang dicintai. Perhatikan bagaimana Allah menjaga kita dalam kebaikan secara perlahan. Perhatikan bagaimana tiba-tiba hati kita tergerak untuk lebih rajin shalat, lebih gemar membaca Al-Qur’an, lebih mudah meneteskan air mata saat berdoa. Itu semua bukan kebetulan, tapi bentuk perhatian-Nya yang halus, yang mungkin tak kita sadari kecuali jika kita merenung.

 

Perhatian Allah Selalu Hadir, Meski Kadang Tak Kita Fahami Saat Itu

Perhatian Allah kepada hamba-Nya seringkali tersembunyi di balik hal-hal yang tidak kita pahami saat ini. Namun kelak, ketika kita menoleh ke belakang, kita akan menyadari: “Andai saat itu Allah tidak membimbingku melalui ujian itu, aku tak akan pernah menjadi aku yang hari ini.”

 

Maka bersyukurlah atas setiap perhatian-Nya, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Dan teruslah berdoa agar kita selalu termasuk dalam golongan hamba yang dibimbing, diuji, dan dicintai oleh Allah hingga akhir hayat.

“Dan ketahuilah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)