Gaza Masih Bernapas: Saat Cinta dan Doa Menjadi Gandum Kehidupan

Gaza hari ini bukan sekadar nama di berita — ia adalah tanah air yang terluka, tempat anak-anak belajar tersenyum di tengah reruntuhan, dan para ibu menenangkan lapar dengan doa. Di setiap sudut yang porak-poranda, ada kisah tentang keteguhan dan harapan yang enggan padam meski langit tak lagi biru.

Sudah berbulan-bulan, bumi Gaza menahan luka yang tak kunjung sembuh. Serangan demi serangan memutus jalan hidup, menumpulkan asa, dan menjadikan rumah-rumah hanya kenangan. Ribuan keluarga kini bertahan tanpa makanan cukup, tanpa air bersih, dan tanpa tempat yang layak untuk berlindung. Mereka menggigil di bawah tenda, namun hati mereka tetap hangat oleh keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya.

Namun di balik kesedihan itu, masih ada secercah cahaya — harapan yang tumbuh dari kepedulian. Harapan yang bisa kita kuatkan bersama.

Melalui gerakan Langkah Amanah Bersama Yayasan Kopeyah Kita Bangun Kembali Gaza, kami mengajakmu menjadi bagian dari tangan-tangan yang menolong, melalui penyaluran bantuan kemanusiaan berupa:

  • Gandum dan bahan pangan pokok bagi keluarga yang kelaparan
  • Makanan siap saji untuk anak-anak dan lansia di pengungsian
  • Air bersih dan perlengkapan higienis untuk menjaga kesehatan mereka
  • Bantuan darurat serta perlengkapan ibadah agar mereka tetap tegar berpegang pada iman di tengah ujian

Setiap rupiah yang engkau berikan bukan sekadar angka di layar —
ia menjelma menjadi setangkup roti untuk perut yang kosong, setetes air untuk tenggorokan yang kering, dan seberkas kasih untuk hati yang nyaris putus asa.

Kita mungkin jauh dari Gaza, tapi kepedulian tidak mengenal jarak.
Mari hadirkan kembali senyum di wajah mereka, walau dari jauh.
Karena saat dunia berpaling, kita masih bisa memilih untuk peduli —
dengan cinta, dengan doa, dan dengan langkah kecil yang berarti besar.

Bersama Yayasan Kopeyah, kita bangun kembali Gaza — dengan gandum, dengan doa, dan dengan cinta.