Pagi itu, Jumat 5 September, udara Tangerang Selatan masih terasa sejuk ketika matahari baru naik perlahan di langit. Di depan Kantor Langkah Amanah, suasana berbeda tampak terasa. Meja-meja panjang mulai ditata, keranjang-keranjang berisi sayuran segar disusun rapi: kangkung hijau yang masih basah oleh embun, pakcoy segar yang menggoda mata, daun kemangi dengan harum khasnya, hingga selada, wortel, kentang, dan aneka sayuran lain yang siap dibagikan.
Itulah momen yang ditunggu-tunggu warga sekitar Perumahan Villa Bintaro Regensi setiap pekannya. Program yang diberi nama Gerakan Infaq Nutrisi ini memang sudah menjadi kegiatan rutin setiap Jumat pagi. Hari itu, sekitar 100 orang warga hadir dengan penuh semangat. Ada ibu-ibu rumah tangga yang sejak subuh sudah menyiapkan keluarga, bapak-bapak yang menyempatkan mampir sebelum berangkat bekerja, hingga lansia yang datang dengan penuh harapan.
Senyum dan raut bahagia tampak menghiasi wajah mereka. Antrean yang panjang bukan menjadi beban, melainkan justru memperlihatkan betapa besar antusiasme dan rasa syukur mereka atas hadirnya kegiatan ini. Bagi sebagian warga, mendapat sayuran segar secara gratis bukan hanya menghemat pengeluaran, tetapi juga menjadi jalan untuk menghadirkan hidangan sehat di meja keluarga.
Seorang ibu muda, sambil menggendong anak kecilnya, berkata lirih kepada relawan, “Alhamdulillah… dengan sayuran ini saya bisa masak sop untuk anak-anak. Terima kasih sudah peduli dengan kami.” Ucapan sederhana itu terasa begitu tulus, seakan menjadi energi tambahan bagi tim Langkah Amanah untuk terus melanjutkan program ini.
Gerakan Infaq Nutrisi bukan sekadar berbagi makanan. Ia adalah simbol kepedulian, bukti nyata bahwa kebahagiaan tidak harus diukur dari besar atau kecilnya pemberian. Satu ikat kangkung, segenggam kentang, atau beberapa batang wortel—di tangan orang yang membutuhkan—berubah menjadi wujud kasih sayang yang mendatangkan keberkahan.
Di balik itu, program ini juga mengajarkan sebuah pesan penting: menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah. Sayur-mayur segar yang dibagikan tidak hanya memenuhi kebutuhan perut, tetapi juga menjadi pengingat betapa pentingnya pola makan yang sehat. Masyarakat diajak untuk mencintai hidup sehat, agar tubuh kuat, pikiran jernih, dan hati lebih siap beribadah.
Seiring berjalannya waktu, Gerakan Infaq Nutrisi telah tumbuh menjadi kegiatan yang dinantikan. Bukan hanya oleh mereka yang menerima, tetapi juga oleh para relawan yang merasakan nikmatnya berbagi. Ada rasa bahagia yang tak bisa diukur dengan angka ketika melihat senyum tulus warga. Ada ketenangan batin ketika mendengar ucapan syukur yang terucap lirih namun penuh makna.
Di setiap Jumat pagi, halaman depan Kantor Langkah Amanah seakan berubah menjadi ladang kebaikan. Dari sana, harapan disemai, kebersamaan dipupuk, dan doa-doa kebaikan mengalir tanpa henti. Semoga langkah sederhana ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa berbagi bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan dalam bentuk apa saja.
Karena pada akhirnya, bukan seberapa besar yang kita beri, melainkan seberapa tulus kita mengikhlaskan. Dan dari seikat sayur yang dibagikan di Jumat pagi, kita belajar bahwa kebaikan sekecil apa pun akan selalu menemukan jalannya untuk tumbuh, berkembang, dan membawa berkah bagi banyak jiwa.