Di tengah hiruk-pikuk zaman modern, ketika gawai menggantikan obrolan hangat dan kesibukan menyingkirkan waktu luang, ada satu realita yang kian memprihatinkan: banyak anak yang secara perlahan mulai melupakan hak-hak orang tua mereka. Padahal, dalam Islam, hak kedua orang tua atas anak adalah salah satu bentuk ibadah agung yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Membicarakan hak orang tua bukan sekadar nostalgia nilai-nilai lama, tapi bagian dari panggilan iman yang telah Allah dan Rasul-Nya sampaikan dengan begitu tegas. Bahkan, berbakti kepada orang tua disebutkan berdampingan dengan kewajiban tauhid dalam Al-Qur’an:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak.” (QS. Al-Isra: 23)
Perintah ini tidak datang dengan syarat apakah orang tua itu masih hidup, kaya, baik hati, atau sesuai harapan anak. Kebaikan kepada orang tua adalah kewajiban permanen yang hanya berakhir ketika nafas berhenti.
Mengapa Hak Orang Tua Kerap Terlupakan?
Zaman berubah. Banyak anak yang tumbuh dalam sistem pendidikan yang menekankan kemandirian dan pencapaian pribadi. Sayangnya, nilai-nilai pengorbanan, kesetiaan, dan penghormatan pada orang tua sering kali tidak mendapatkan tempat utama dalam prioritas hidup mereka.
Beberapa faktor yang menyebabkan hak orang tua terabaikan antara lain:
1. Individualisme yang Menguat: Banyak yang merasa bahwa ketika dewasa, mereka “bebas” dari ikatan keluarga. Padahal, kedewasaan bukan alasan untuk memutus tanggung jawab.
2. Kesibukan Duniawi: Tuntutan karier, sekolah, dan media sosial membuat anak merasa tidak punya cukup waktu untuk menyapa, mengunjungi, atau bahkan sekadar menanyakan kabar orang tuanya.
3. Konflik Pribadi yang Tak Diselesaikan: Sebagian anak menyimpan luka masa lalu kepada orang tua. Alih-alih mencari solusi, mereka memilih menjauh dan memutus silaturahim.
4. Kurangnya Pendidikan Agama Sejak Dini: Anak yang tak mengenal keutamaan birrul walidain (berbakti kepada orang tua) sejak kecil, akan kesulitan membiasakannya saat dewasa.
Hak Orang Tua dalam Islam: Lebih dari Sekadar Nafkah
Hak orang tua dalam Islam bukan sekadar memberikan nafkah materi. Ia mencakup berbagai bentuk penghormatan lahir dan batin, antara lain:
1. Mengucapkan kata-kata lembut dan penuh hormat
Allah berfirman:
“Maka janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka…” (QS. Al-Isra: 23)
2. Mendoakan orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil’.” (QS. Al-Isra: 24)
3. Merawat mereka di usia senja
Ketika orang tua menjadi renta, itu adalah kesempatan emas bagi anak untuk membalas jasa yang dulu mereka terima.
4. Menyambung hubungan dengan sahabat orang tua
Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya termasuk bentuk berbakti kepada orang tua ialah menyambung hubungan dengan teman-teman mereka sesudah mereka wafat.” (HR. Muslim)
5. Memenuhi permintaan mereka selama tidak bermaksiat kepada Allah
Ketaatan kepada orang tua wajib selama tidak bertentangan dengan perintah Allah. Bahkan jika mereka non-Muslim, tetap wajib berlaku baik, sebagaimana dicontohkan Asma binti Abu Bakar terhadap ibunya yang musyrik.
Konsekuensi Melupakan Hak Orang Tua
Melupakan hak orang tua bukan dosa ringan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar:
“Maukah kalian aku beritahu dosa besar yang paling besar?” Kami menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua…” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Celaka, celaka, celaka.” Para sahabat bertanya, “Siapa yang celaka, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Orang yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya di masa tua, namun tidak membuatnya masuk surga.” (HR. Muslim)
Ini bukan sekadar peringatan, tapi sinyal serius agar setiap Muslim menjadikan hak orang tua sebagai prioritas dalam amal ibadah.
Seruan untuk Generasi Hari Ini
Wahai generasi muda, kemajuan teknologi, pencapaian akademik, atau posisi sosial yang tinggi tidak berarti jika engkau lalai terhadap ibu dan bapakmu. Orang tua bukan beban, mereka adalah sumber keberkahan hidupmu. Dalam doa mereka, ada penjagaan Allah atasmu. Dalam ridho nya, ada ridho Tuhanmu.
Mulailah dari hal-hal kecil: mengirim pesan, menelepon, mengunjungi, membawakan makanan kesukaan mereka, atau sekadar duduk di samping mereka tanpa gawai. Itu semua adalah bentuk penghambaan kepada Allah, bukan sekadar sopan santun.
Menjadi Anak yang Membawa Cahaya
Jangan tunggu ajal menjemput untuk kemudian menyesali waktu yang tidak kita gunakan untuk membalas kebaikan orang tua. Jadilah anak yang menghadirkan cahaya dalam hidup orang tuanya. Sebab ridha Allah bergantung pada ridha mereka. Jangan biarkan hak orang tua menjadi hak yang terlupakan di zaman kita.
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (HR. Tirmidzi)
Semoga kita semua tergolong dalam anak-anak yang membahagiakan orang tua di dunia dan menjadi penolong mereka di akhirat. Aamiin.