
Di antara kesibukan kota Bekasi yang tak pernah benar-benar sunyi, terdapat sebuah titik kecil yang menjadi saksi dari tumpahnya kasih sayang dan kepedulian. Pada hari Minggu, 30 November 2025, Program Amanah Cendekia kembali menyapa salah satu rumah binaan anak yatim dan dhuafa di wilayah Kranji. Hari itu, bukan hanya barang yang dibagikan, tetapi juga harapan, semangat, dan keyakinan bahwa masa depan mereka tetap memiliki cahaya.
Sebanyak 20 anak yatim dan dhuafa menerima perlengkapan sekolah berupa tas, alat tulis, buku, dan kebutuhan belajar lainnya. Perlengkapan sederhana bagi sebagian orang, namun bagi anak-anak ini, benda tersebut menjadi penyemangat baru untuk melangkah menuju cita-cita. Setiap tas yang mereka terima seolah membawa pesan:
“Belajarlah, Nak. Mimpi itu milik kalian, dan kami percaya kalian bisa menggapainya.”
Kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan pembagian 10 mushaf Al-Qur’an dan 10 buku Iqra’ sebagai dukungan terhadap pembelajaran ilmu agama. Langkah kecil ini diharapkan dapat menjadi bagian dari perjalanan mereka mengenal kalam ilahi lebih dekat. Dalam suasana penuh syukur, anak-anak berkumpul, membaca, dan menunjukkan antusiasme untuk belajar lebih baik lagi.
Selain perlengkapan belajar dan alat pendidikan Islam, tim juga membagikan makanan sebagai bentuk perhatian kepada adik-adik binaan. Hidangan sederhana itu menjadi pengikat kebersamaan, menunjukkan bahwa kepedulian bukan hanya tentang pemberian barang, tetapi juga tentang kehadiran dan perhatian yang tulus.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang mukmin dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesusahannya pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
Kegiatan hari itu terasa menjadi cermin dari hadis tersebut—sebuah bukti bahwa kebaikan sekecil apa pun dapat menghapus duka, menumbuhkan senyum, dan menghadirkan kehangatan dalam hati anak-anak yang sedang berjuang untuk masa depannya.
Amanah Cendekia tidak hanya memberikan perlengkapan fisik, tetapi juga menanamkan keyakinan bahwa pendidikan adalah jembatan yang mampu membawa mereka keluar dari keterbatasan. Semoga langkah-langkah kecil yang dilakukan hari ini menjadi jejak panjang menuju kehidupan yang lebih baik bagi mereka.
Bekasi menjadi saksi, bahwa secercah perhatian dapat menjelma menjadi harapan besar di hati anak-anak yatim dan dhuafa.