Jangan Salah Pilih! Ini Cara Memilih Hewan Qurban Sesuai Syariat

Hari raya Idul Adha bukan sekedar perayaan besar dalam Islam, tetapi juga momentum yang mengingatkan umat Muslim akan makna pengorbanan, ketulusan, dan ketaatan kepada Allah SWT. Pada hari itulah umat Islam di seluruh dunia meneladani kisah agung Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail, sebagai bentuk kepatuhan mutlak kepada Allah. Namun, Allah menggantinya dengan seekor hewan, sebagai simbol bahwa pengorbanan terbesar adalah pengorbanan hati dan keikhlasan.

 

Dalam semangat itulah, ibadah qurban dijadikan sebagai syiar Islam yang dijalankan setiap tahun oleh kaum Muslimin yang mampu. Namun, agar qurban tersebut benar-benar bernilai ibadah dan diterima di sisi Allah, ada aturan-aturan syar’i yang harus diperhatikan — terutama dalam hal pemilihan hewan qurban. Sayangnya, sebagian masyarakat masih memilih hewan qurban hanya berdasarkan tampilan luar atau sekadar pertimbangan harga, tanpa memeriksa apakah hewan tersebut memenuhi syarat syariat atau tidak.

 

Memilih hewan qurban bukanlah perkara sepele. Rasulullah ﷺ telah memberikan panduan jelas mengenai jenis, usia, dan kondisi hewan yang boleh dijadikan qurban. Oleh karena itu, memahami cara memilih hewan qurban yang baik dan sah secara syariat adalah bagian penting dari kesempurnaan ibadah. Artikel ini akan membahas secara rinci langkah-langkah yang perlu diperhatikan agar qurban yang kita lakukan bukan hanya sah secara hukum, tapi juga bernilai di sisi Allah SWT.

 

1. Pahami Tujuan dan Hakikat Qurban

Sebelum bicara soal fisik hewan, mari kita pahami kembali bahwa qurban adalah ibadah yang penuh makna. Ini bukan sekadar menyembelih hewan, melainkan bentuk kepasrahan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hajj ayat 37:

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya…” (QS. Al-Hajj: 37)

Dengan demikian, memilih hewan qurban bukan hanya soal penampilan luar, tapi juga bagaimana kita memenuhi syarat-syarat ibadah yang Allah tetapkan.

 

2. Pilih Jenis Hewan yang Disyariatkan

Islam hanya memperbolehkan hewan tertentu untuk dijadikan qurban, yaitu:

  • Unta
  • Sapi atau kerbau
  • Kambing atau domba

Hewan-hewan ini termasuk dalam kategori an’am (ternak) yang disebut dalam Al-Qur’an. Ayam, kelinci, atau hewan lainnya tidak termasuk hewan qurban meskipun halal dimakan.

 

3. Perhatikan Usia Minimal Hewan Qurban

Nabi ﷺ memberikan panduan jelas tentang umur minimal hewan qurban:

  • Unta: minimal 5 tahun
  • Sapi atau kerbau: minimal 2 tahun
  • Kambing: minimal 1 tahun
  • Domba: minimal 6 bulan, jika sudah terlihat gemuk dan besar seperti domba berusia setahun

Ini berdasarkan hadits Rasulullah ﷺ:

“Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah (hewan yang telah cukup umur), kecuali jika sulit, maka sembelihlah jadza’ah (domba) dari jenis domba.” (HR. Muslim)

Maka penting untuk menanyakan usia hewan saat membeli, atau membelinya dari penjual terpercaya.

 

4. Pastikan Kondisi Fisik Hewan Sehat dan Bebas Cacat

Syarat mutlak hewan qurban adalah sehat dan tidak cacat. Rasulullah ﷺ bersabda:

Ada empat jenis hewan yang tidak sah dijadikan qurban:

  • Yang buta sebelah dan jelas kebutaannya,
  • Yang sakit dan tampak sakitnya,
  • Yang pincang dan jelas pincangnya,
  • Yang sangat kurus hingga tidak berlemak.”

(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Beberapa ciri hewan yang tidak sah dijadikan qurban:

  • Buta atau rabun parah
  • Sakit berat (demam tinggi, flu berat, kudisan menyeluruh)
  • Pincang yang terlihat jelas saat berjalan
  • Telinga robek parah atau terpotong lebih dari sepertiganya
  • Sangat kurus dan lemah

Maka pastikan Anda memilih hewan yang:

  • Matanya jernih dan tidak sayu
  • Aktif dan berdiri dengan kokoh
  • Tidak mengeluarkan cairan dari hidung/mulut secara berlebihan
  • Nafsu makannya normal
  • Bulunya bersih dan tidak rontok parah

 

5. Lihat Proporsi Tubuh dan Kelayakan Konsumsi

Hewan qurban sebaiknya memiliki tubuh yang proporsional, tidak terlalu kurus atau kekurangan daging. Sebab qurban bukan hanya sekadar menyembelih, tapi juga mendistribusikan daging kepada yang membutuhkan.

 

Hewan yang sehat dan gemuk akan menghasilkan daging yang lebih banyak dan berkualitas, sehingga memberi manfaat lebih luas kepada masyarakat, termasuk fakir miskin.

 

6. Jangan Abaikan Etika dan Niat saat Membeli

Membeli hewan qurban bukan semata transaksi ekonomi. Niatkan sebagai bentuk ketaatan, dan lakukan dengan etika Islami:

  • Hindari menawar dengan cara merendahkan hewan atau pedagang
  • Bertransaksilah secara jujur dan terbuka
  • Jika memungkinkan, pilih penjual yang amanah dan memahami syariat

Ingat bahwa keberkahan qurban juga dimulai sejak kita memilih dan membelinya.

 

7. Waktu Penyembelihan yang Tepat

Qurban hanya sah disembelih setelah shalat Idul Adha hingga hari tasyrik ketiga (13 Dzulhijjah). Menyembelih sebelum shalat Id membuat qurban tidak sah dan hanya menjadi sembelihan biasa. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa menyembelih sebelum shalat, maka itu adalah daging biasa yang ia persembahkan untuk keluarganya, bukan termasuk qurban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Qurban Adalah Ibadah, Bukan Gengsi

Di era sekarang, kadang ada kecenderungan memilih hewan qurban berdasarkan gengsi: siapa yang hewannya paling besar, paling mahal, atau paling unik. Padahal, qurban adalah ibadah yang hakikatnya bukan pada ukuran, tapi pada ketulusan hati dan ketaatan terhadap syariat.

 

Maka mari kita niatkan qurban tahun ini sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah, dan kita tunaikan dengan sebaik-baiknya — mulai dari memilih hewan yang sah, sehat, dan sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ. Berqurban di Langkah Amanah bukan hanya mudah dan nyaman, tapi juga menjadikan ibadah qurban Anda lebih tepat guna, berkah, dan insyaAllah diterima di sisi Allah SWT.

 

Semoga Allah menerima qurban kita dan memberkahi setiap niat baik yang kita tanamkan.