Allah Itu Indah dan Mencintai Keindahan
Di antara nama-nama Allah yang agung adalah Al-Jamil, Yang Maha Indah. Rasulullah ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.” (HR. Muslim)
Hadis ini bukan sekadar menjelaskan sifat Allah, tetapi juga memberikan isyarat kuat tentang bagaimana manusia, sebagai hamba-Nya, seharusnya memandang dan memperlakukan keindahan dalam kehidupan. Keindahan bukan hanya soal rupa, warna, atau bentuk. Lebih dari itu, keindahan adalah bahasa yang dipahami oleh hati yang bersih, dan ia adalah sesuatu yang sangat dicintai oleh Allah.
Keindahan yang Sebenarnya: Lahir dari Hati, Tersirat dalam Akhlak
Di dunia yang serba visual ini, banyak orang terkecoh oleh penampilan lahiriah yang tampak indah, tetapi kosong dari makna. Islam mengajarkan kepada kita bahwa keindahan yang paling luhur bukan hanya yang kasat mata, melainkan yang terpancar dari hati yang jernih, akhlak yang mulia, dan niat yang tulus. Hati yang dipenuhi keikhlasan, lisan yang terjaga dari kata-kata kotor, dan perbuatan yang dihiasi oleh akhlak terpuji — semua itu adalah bagian dari keindahan yang sangat disukai oleh Allah.
Sebagaimana Allah menciptakan alam semesta dengan keindahan yang teratur, simetris, dan mempesona, demikian pula Dia memerintahkan manusia untuk merawat keindahan dalam dirinya. Keindahan itu bukan hanya milik wajah yang rupawan, melainkan milik hati yang bersih, pikiran yang sehat, dan laku hidup yang santun. Rasulullah ﷺ adalah contoh terbaik manusia yang mengajarkan bahwa keindahan sejati bukan terletak pada harta atau rupa, melainkan pada akhlak yang luhur.
“Sesungguhnya orang yang paling dicintai olehku dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)
Keindahan dalam Ibadah, Dalam Perilaku, dan Dalam Kehidupan
Islam adalah agama yang memuliakan keindahan dalam segala aspek. Shalat yang khusyuk, bacaan Al-Qur’an yang merdu, sedekah yang diberikan dengan hati lapang, tutur kata yang lembut — semuanya adalah bagian dari keindahan hidup yang mendekatkan kita kepada Allah. Bahkan dalam hal berpakaian, Islam tidak melarang seseorang berhias atau tampil rapi, selama sesuai syariat. Karena penampilan yang bersih, rapi, dan sopan juga mencerminkan hati yang peduli pada keindahan.
Allah menciptakan keindahan di alam semesta sebagai tanda kebesaran-Nya. Langit yang biru, bunga yang mekar, suara hujan yang menenangkan, hingga senyuman tulus dari orang yang mencintai karena Allah, semua itu adalah bagian dari bahasa keindahan yang hanya bisa dipahami oleh hati yang bersih. Orang yang hatinya kotor akan sulit merasakan indahnya ciptaan Allah, karena matanya sudah tertutup oleh kabut dunia.
Keindahan yang Dicintai Allah Berawal dari Hati yang Bersih
Ketahuilah, keindahan sejati bukan sekadar tampak oleh mata, tapi terasa oleh hati yang mengenal Allah. Orang yang menjaga hatinya dari hasad, lisannya dari dusta, dan perbuatannya dari kezaliman, akan hidup dalam lingkaran keindahan yang Allah cintai. Semakin hati seseorang jernih, semakin ia mudah menangkap makna keindahan dalam hal-hal sederhana yang sering diabaikan orang.
Allah itu Maha Indah. Dan siapa yang menghidupkan keindahan dalam ibadah, akhlak, dan hidupnya, maka dia sedang menapaki jalan yang Allah cintai. Jadilah pribadi yang menebar keindahan, karena keindahan adalah bahasa yang menghubungkan hati manusia dengan Rabb-nya.
“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.”
Semoga kita termasuk orang-orang yang memahami keindahan, mengamalkannya, dan dicintai oleh Allah Yang Maha Indah. Aamiin.