Setiap insan tidak luput dari dosa. Dalam perjalanan hidup, hati sering tergelincir, lisan tanpa sadar menyakiti, dan anggota badan berbuat tanpa pertimbangan iman. Namun, rahmat Allah selalu lebih luas dari dosa-dosa hamba-Nya. Salah satu bentuk kasih sayang-Nya adalah dibukakannya pintu taubat, bahkan hingga menjelang ajal. Dalam Islam, ada satu bentuk ibadah yang menjadi wujud nyata permohonan ampun kepada Allah, yakni shalat taubat. Shalat ini bukan hanya sekadar ritual fisik, melainkan sebuah pengakuan dosa di hadapan Allah dan kesungguhan untuk memperbaiki diri.
Pengertian Shalat Taubat
Shalat taubat adalah shalat sunah dua rakaat yang dikerjakan oleh seorang muslim yang merasa bersalah atas dosa yang telah diperbuat, baik dosa besar maupun kecil. Shalat ini menjadi simbol pengakuan dosa secara spiritual, sekaligus ekspresi dari penyesalan yang mendalam dan niat kuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Taubat dalam bahasa berarti “kembali”, sedangkan dalam istilah syariat, taubat adalah kembali kepada Allah dengan menyesali dosa yang telah diperbuat, meninggalkannya, bertekad untuk tidak mengulanginya, dan memperbaiki amal perbuatan di masa depan.
Dalil Tentang Shalat Taubat
Dalil yang paling terkenal mengenai shalat taubat adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakrah:
“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa, kemudian ia bersuci dengan baik, lalu berdiri dan shalat dua rakaat, kemudian memohon ampunan kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad)
Hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT membuka pintu ampunan selebar-lebarnya kepada siapa pun yang datang kepada-Nya dengan penuh penyesalan, dan menyertai taubatnya dengan amal shalih, dalam hal ini berupa shalat dua rakaat.
Tata Cara Shalat Taubat
Shalat taubat terdiri dari dua rakaat yang dikerjakan seperti shalat sunah lainnya, dengan niat khusus di dalam hati. Tidak ada bacaan khusus, tetapi dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan doa setelahnya. Berikut tata caranya:
1. Niat di dalam hati untuk melaksanakan shalat taubat karena Allah.
2. Wudhu yang sempurna.
3. Shalat dua rakaat seperti shalat sunnah biasa.
4. Setelah salam, beristighfar dengan tulus, dan perbanyak doa memohon ampunan.
5. Sertai dengan penyesalan yang mendalam dan niat sungguh-sungguh untuk tidak mengulang dosa tersebut.
Syarat Diterimanya Taubat
Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin menyebutkan bahwa agar taubat diterima oleh Allah, ada tiga syarat utama:
1. Menyesali dosa yang telah dilakukan.
2. Meninggalkan dosa tersebut secara total.
3. Bertekad tidak mengulanginya lagi.
Jika dosa itu menyangkut hak orang lain, maka harus ditambah syarat keempat, yakni mengembalikan hak atau meminta maaf kepada yang bersangkutan.
Keutamaan Shalat Taubat
1. Menghapus dosa-dosa yang telah lalu.
Sebagaimana disebut dalam hadits di atas, shalat taubat menjadi sarana penghapusan dosa secara langsung melalui permohonan ampun kepada Allah.
2. Menjadi jalan kembali kepada Allah.
Shalat ini adalah wujud kembalinya seorang hamba yang hina kepada Tuhannya yang Maha Pengampun. Ia tidak sekadar meminta maaf, tetapi menunjukkan itikad baik melalui ibadah.
3. Menjadi pelindung dari dosa yang berulang.
Orang yang terbiasa menyesali kesalahan dan mengiringinya dengan amal ibadah, cenderung lebih berhati-hati dalam bertindak.
4. Memperoleh ketenangan jiwa.
Ketika seseorang bertaubat, hatinya menjadi lapang, beban rasa bersalah berkurang, dan jiwanya lebih siap untuk memperbaiki diri ke depan.
5. Mendekatkan diri kepada Allah.
Taubat bukan hanya soal menghapus masa lalu, tetapi juga cara untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT.
Kapan Waktu Terbaik Mengerjakan Shalat Taubat?
Shalat taubat dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk shalat (seperti setelah subuh hingga matahari terbit, dan setelah ashar hingga matahari terbenam). Namun, waktu yang paling dianjurkan adalah pada sepertiga malam terakhir, karena Allah SWT berfirman:
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Setiap manusia pasti pernah salah
Setiap manusia pasti pernah salah. Namun, yang membedakan antara hamba yang dicintai Allah dan yang tidak, adalah sejauh mana ia segera menyadari kesalahannya dan kembali kepada-Nya. Shalat taubat adalah bukti nyata bahwa Islam bukan agama yang menutup pintu bagi para pendosa, melainkan justru merangkul mereka yang ingin kembali.
Jika hari ini kita merasa jauh dari Allah karena dosa-dosa yang telah dilakukan, maka jangan menunggu esok. Bangkitlah, sucikan diri, dan sujudlah dalam dua rakaat taubat. Semoga Allah menerima taubat kita semua, menghapus dosa-dosa kita, dan membimbing langkah kita ke jalan yang diridhai-Nya.
“Wahai hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” (QS. Az-Zumar: 53)