Mengulurkan Kasih di Senja Usia: Langkah Amanah Bersama Lansia

Ada satu masa dalam hidup ketika manusia perlahan kehilangan daya, rambut memutih, tubuh tak lagi sekuat dulu, dan langkah tak lagi sigap seperti saat muda. Masa itu adalah masa lansia, masa di mana cinta, perhatian, dan kepedulian menjadi obat paling berharga. Sayangnya, tak semua orang beruntung bisa melewati hari tuanya bersama keluarga. Ada yang ditinggalkan, ada yang tak memiliki apa-apa, hingga akhirnya menetap di panti sebagai rumah terakhirnya.

 

Pada tanggal 6 September, Langkah Amanah bersama para relawan mendatangi Panti Jompo Berdikari di wilayah Banten. Panti ini menampung 39 orang lansia dengan berbagai latar belakang cerita hidup dan kondisi kesehatan yang berbeda-beda. Ada yang sakit-sakitan, ada yang sudah tak mampu berjalan, bahkan ada yang hanya menanti waktu tanpa sanak saudara di sisinya.

 

Kehadiran relawan bukan hanya membawa barang, tetapi juga menghadirkan senyum dan pelukan hangat. Kegiatan dimulai dengan senam bersama, membuat tubuh renta itu kembali bergerak, walau perlahan namun penuh semangat. Senyum dan tawa mengiringi setiap gerakan sederhana, seolah menghapus sejenak rasa sepi yang sering menghantui hari-hari mereka.

 

 

Setelah itu, kami duduk bersama, bercerita dan mendengarkan kisah hidup para lansia. Ada yang bercerita tentang masa mudanya yang penuh perjuangan, ada yang meneteskan air mata mengenang keluarga yang entah di mana kini berada. Percakapan sederhana itu menjadi jembatan hati, bahwa setiap lansia masih ingin didengar, masih ingin merasa berarti, dan masih ingin dicintai.

 

Tak hanya membawa canda dan cerita, Langkah Amanah juga menyerahkan 72 pcs popok celana khusus lansia sebagai bentuk perhatian pada kesehatan dan kenyamanan mereka. Barang sederhana, namun sangat dibutuhkan dalam keseharian mereka yang penuh keterbatasan.

 

Lebih dari sekadar panti, Panti Berdikari juga mempersiapkan diri untuk mendampingi lansia hingga akhir hayatnya, termasuk mengurus prosesi pemakaman dengan penuh penghormatan. Betapa besar tanggung jawab dan kasih yang tercurah di tempat itu, menjadi rumah terakhir bagi mereka yang tak lagi memiliki tempat untuk pulang.

 

Kunjungan ini memberi pelajaran berharga bahwa menghormati dan menyayangi lansia adalah bentuk ibadah dan kemanusiaan. Rasulullah ﷺ bersabda:

 

Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil, dan tidak menghormati orang tua.” (HR. Tirmidzi)

 

 

Semoga kehadiran Langkah Amanah di tengah para lansia ini menjadi pengingat bagi kita semua: bahwa di balik keriput wajah mereka ada sejarah panjang perjuangan, dan di balik tatapan sendu mereka ada doa-doa yang terus dipanjatkan.

 

Mari kita rawat mereka dengan kasih, sebab di masa senja itulah mereka paling haus akan perhatian. Dan semoga kelak, ketika usia kita menua, Allah hadirkan orang-orang baik yang menjaga kita dengan cinta yang sama.