Merayakan Kemerdekaan di Kp. Pemulung: Menyalakan Semangat Nasionalisme di Tengah Kesederhanaan

Tangerang Selatan – Setiap tahun, bangsa Indonesia selalu menantikan bulan Agustus. Sebuah bulan yang penuh makna karena di dalamnya tersimpan sejarah panjang perjuangan bangsa, sebuah tonggak kemerdekaan yang diperjuangkan dengan darah dan air mata. Tidak terkecuali bagi masyarakat kecil yang hidup di lorong-lorong sederhana, seperti anak-anak di Kampung Pemulung, Tangerang Selatan.

 

Pada 14 Agustus 2025, Lembaga Langkah Amanah melalui program Amanah Cendekia hadir di tengah-tengah mereka. Bukan sekadar membawa tawa lewat perlombaan, tetapi juga membawa pesan besar: bahwa kemerdekaan adalah milik semua rakyat, tanpa terkecuali, termasuk mereka yang hidup dalam keterbatasan.

 

Semarak Perlombaan di Tengah Keterbatasan

Anak-anak kampung pemulung menyambut dengan wajah berbinar. Meski sehari-hari mereka akrab dengan tumpukan barang bekas, hari itu suasana berbeda. Senyum polos mereka merekah saat panitia mengumumkan dimulainya perlombaan khas 17 Agustus.

 

 

Sorak-sorai mewarnai lomba makan kerupuk yang digantung seadanya. Tawa pecah ketika beberapa anak terjatuh saat balap karung. Tarik tambang pun membuat halaman kampung bergemuruh, memperlihatkan semangat kebersamaan yang seakan tidak pernah padam.

 

Di balik kesederhanaan itu, ada makna mendalam: perlombaan ini bukan sekadar permainan, melainkan cerminan perjuangan. Bahwa untuk meraih kemenangan, dibutuhkan usaha, kebersamaan, dan pantang menyerah—nilai-nilai yang juga diwariskan oleh para pahlawan bangsa.

 

Menanamkan Nasionalisme Sejak Dini

Kemerdekaan bukan hanya sekadar upacara bendera di lapangan besar atau perayaan meriah di perkotaan. Ia juga hadir dalam bentuk sederhana—dalam hati anak-anak yang perlahan mengerti arti perjuangan.

 

Melalui perlombaan ini, Langkah Amanah ingin menanamkan rasa nasionalisme kepada anak-anak kampung pemulung. Mereka diajak untuk mengenang jasa para pahlawan, memahami bahwa kemerdekaan yang kini dirasakan adalah hasil pengorbanan yang tak ternilai harganya.

 

Di tengah sorak gembira itu, ada doa yang dipanjatkan: semoga mereka tumbuh dengan cinta tanah air, dengan semangat yang tidak kalah dengan anak-anak di kota besar. Karena sesungguhnya, masa depan Indonesia juga ada di tangan mereka.

 

Hadiah yang Menghidupkan Harapan

Kegiatan tidak berhenti pada perlombaan. Langkah Amanah juga membawa hadiah yang istimewa, bukan berupa piala atau medali, melainkan 30 kitab iqra untuk anak-anak dan 20 iqra tambahan untuk para orang tua di kampung pemulung.

 

 

Kitab iqra yang dibagikan adalah simbol harapan. Harapan bahwa anak-anak yang terbiasa hidup dengan kesederhanaan tetap memiliki kesempatan untuk dekat dengan Al-Qur’an, belajar membaca, memahami, dan menjadikannya cahaya dalam hidup. Harapan bahwa para orang tua pun tidak tertinggal dalam perjalanan ilmu, karena membina keluarga bukan hanya dengan rezeki, tetapi juga dengan cahaya iman.

 

Momen sederhana itu menjadi sangat berharga. Ada anak kecil yang langsung membuka iqra barunya, menatap huruf-huruf hijaiyah dengan penuh rasa ingin tahu. Ada pula orang tua yang tersenyum sambil menggenggam erat kitab itu, seakan menemukan hadiah paling indah yang pernah mereka terima.

 

Kemerdekaan yang Sesungguhnya

Merayakan kemerdekaan di kampung pemulung mengingatkan kita bahwa arti kemerdekaan sejati bukan hanya bebas dari penjajah, tetapi juga tentang kebebasan untuk bermimpi. Setiap anak, tanpa melihat latar belakang keluarganya, berhak memiliki cita-cita dan masa depan yang cerah.

 

Di balik keceriaan anak-anak itu, kita bisa melihat betapa besar harapan mereka untuk hidup lebih baik. Meski mereka tumbuh di lingkungan yang penuh keterbatasan, mereka tetap bisa bermimpi menjadi guru, dokter, tentara, atau bahkan pemimpin bangsa. Dan di sanalah kemerdekaan itu hidup—dalam hati kecil yang tidak pernah berhenti berharap.

 

Langkah Kecil untuk Masa Depan Besar

Tradisi perlombaan 17 Agustus yang diadakan setiap tahun ini menjadi jembatan sederhana antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dari perjuangan para pahlawan di masa lalu, lahirlah semangat kemerdekaan yang kini diwariskan pada generasi muda. Dan dari generasi muda inilah, masa depan Indonesia akan dibangun.

 

 

Langkah Amanah percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Dengan hadir di kampung pemulung, mereka ingin menunjukkan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, memiliki hak yang sama untuk dihargai, dibina, dan diberdayakan.

 

Kemerdekaan bukan hanya tentang bendera yang berkibar tinggi di langit, tetapi juga tentang hati-hati kecil yang belajar arti perjuangan, gotong royong, dan cinta tanah air. Semoga semangat ini terus tumbuh, bukan hanya setahun sekali, tetapi setiap hari dalam kehidupan mereka.